Media Massa

Media Massa
Media Massa
“Media massa merupakan sarana penyampaian komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara luas pula”.[1]
Sejarah unik media massa berawal dari peristiwa komunikasi manusia yang memiliki jarak, waktu dan tempat yang berbeda, jauh sebelum bentuk-bentuk media massa yang kini digunakan. Proses ini sangat penting bagi masyarakat terdulu yang memiliki keberlangsunganpada rentang waktu yang lama sertakeluasan wilayah yang lebih besar.
Pada abad pertengahan, gereja di Eropa memiliki alat yang modern dan sangat efektif untuk memastikan penyiaran yang mereka lakukan tersampaikan kepada semua orang tanpa terkecuali. Peristiwa ini bisa dikatakan sebagai bagian dari komunikasi massa, meskipun sebagian besarnya bebas dari bentuk media itu sendiri seperti pengertian kita saat ini, terlepas dari adanya teks yang berkaitan dengan agama. [2]
Dalam mengisahkan sejarah media massa, kita berhadapan dengan empat elemen utama yang signifikan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas, yaitu:Tujuan, kebutuhan, atau penggunaan komunikasi tertentu;Teknologi untuk berkomunikasi kepada massa dengan adanya jarak. Sangat mungkin bahwa pada derajat tertentu dari kebebasan berpikir, berekpresi, dan bertindak merupakan kondisi utama yang paling penting bagi perkembangan media cetak dan media lainnya, walaupun tidak demikian pada saat penemuan awal.Ada beragam kemungkinan dan sangat mungkin bahwa perbedaan budaya akan mengalahkan kepentingan teknologi. Sejarah media telah menunjukan beberapa perbedaan yang pentingdi dalam masyarakat, misalnya keragaman yang luas dari pembaca buku dan surat kabar, atau pada tingkatan dan kecakapan penyebaran internet. [3]
Bagi mereka bangsa eropa, media massa biasa dikenal dengan yellow journalism adalah symbol dari semua kesalahan yang terjadi dalam masyarakat modern. Teori masyarakat massa memiliki beberapa asumsi dasar mengenai individu, peran media, dan hakikat dari perubahan sosial, antara lain:
Media adalah kekuatan yang sangat kuat dalam masyarakat yang dapat menggerogoti nilai dan norma sosial sehingga dapat merusak tatanan sosial. Untuk menghadapi ancaman ini, media harus berada dibawah kontrol elit atau biasa yang kita sebut orang-orang yang memiliki kekuasaan dan kedudukan serta kekayaan yang melimpah.
Media dapat secara langsung memengaruhi pemikiran kebanyakan orang, mentransformasi pandangan mereka tentang dunia sosial. Ini merupakan sebuah bentuk dari pengaruh adanya media, dengan adanya media orang-orang akan berfikir keras serta belajar untuk hidup yang lebih baik serta bisa merubah pandangan – pandangan mereka yang tadinya Alot atau biasa yang di kenal dengan kekeh dengan pandangan leluhur akan semakin berkembang dan bahkan mereka akan menemukan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Ketika pemikiran seseorang telah ditransformasi oleh media, maka semua bentuk konsekuensi buruk dalam jangka panjang mungkin terjadi, tidak hanya dapat menghancurkan kehidupan seseorang tetapi juga menciptakan masalah sosial dalam skala luas. Namun tidak semua seperti itu ada beberapa manusia atau orang mengalihkan pemikiran mereka kearah yang lebih baik serta menguntungkan bagi kehidupan mereka bahkan ada juga yang sampai bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
Sebagian besar individu sangat rentan dengan media karena dalam masyarakat massa mereka terputus dan terisolasi dari lembaga sosial tradisional yang sebelumnya melindungi mereka dari usaha manipulasi media.Kerentanan individu ini diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan serta keterfokusan pemikiran mereka kearah yang lebih modern dan terkesan memaksakan sehingga mereka melupakan nilai-nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat.
Kerusakan sosial yang disebabkan media mungkin akan dapat diperbaiki dengan pendirian sebuah tatanan sosial yang totaliter.Meskipun dengan adanya media dapat terjadi sebuah kerusakan sosial yang dapat mengakibatkan kefatalan yang sangat teramat. Hal ini masih bisa di perbaiki dengan adanya sebuah filteran atau penyaringan yang dilakukan oleh pemerintah agar media massa masih dalam cangkupan yang sewajarnyna dengan menjunjung nilai-nilai serta norma yang ada misalnya adanya KPI atau Komisi Penyiaran Indonesia yang memfilter semua tayangan media massa yang ada di Indonesia.
Media massa tidak dapat mengelak dari kegiatan yang merendahkan bentuk budaya yang lebih tinggi menyebabkan terjadinya penurunan secara umum dalam peradaban. Semua kegiatan media massa tidak bisa terlepas dari semua keadaan yang ada di bumi ini baik dari budaya, kebiasaan serta kehidupan orang-orang hidup dalam bermasyarakat luas, meski demikian dengan adanya media massa kita tidak bisa pungkiri bahwa lambat laun bentuk-bentuk serta isi dari kebudayaan yang ada semakin melemah karena terlupakan karena kebanyakan dari manusia mengadopsi kebudayaan baru yang ada di media massa.[4]
Dalam pandangan ahli komunikasi, seperti Rivers, Jensen, dan Peterson (2003: 11), media massa merupakan salah satu institusi sosial yang penting dalam masyarakat modern. Sebagai institusi sosial, media massa menjalankan fungsi mendidik, menghibur, menginformasikan dan memengaruhi(Effendy, 1984:193-194) serta dipandang sebagai kekuatan keempat setelah kekuatan eksekutif, legislative dan yudikatif. Media massa juga dipandang sebagai ruang publik yang menjadi wahana dialog antarbagian dalam masyarakat serta tempat pertukaran dan dialog wacana yang berkembang di tengah masyarakat. Media massa menjadi wahana yang seringkali digunakan untuk kepentingan-kepentingan ekonomi dan politik dari kelompok-kelompok yang ada.[5]
            Ada salah satu ciri atau bentuk media massa yang memiliki kepentingan khusus, memang semua jenis media massa itu memiliki kepentingan sendiri-sendiri namun yang ini lebih khusus lagi. Media Komersial merupakan salah satu media massa yang memiliki kepentingan yang khusus, media ini memiliki kepentingan komersial sehingga dalam setiap tayangan programnya ini selalu mengupayakan untuk memanjakan khalyaknya dengan cara memenuhi segala keinginan serta selera masyarakat atau khalayaknya. Wajar bila kemudian media massa itu dipandang tak memiliki cukup keberdayaan saat menghadapi media massa lainnya.
Secara teoritis, ada dua kutub pandangan yang bersebrangan dalam kajian media yakni teori “keberdayaan media” dan teori “keberdayaan khalayak”.Konsekuensi dari teori keberdayaan media adalah pandangan bahwa khalayak media tidak berdaya, yang sejalan dengan perpektif media sebagai penyusun agenda (agenda setting). Media massa mempengaruhi perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku khalayak secara individual maupun sosial. Pandangan keberdayaan khalayak melihat khlayak dapat diperdayakan. Melalui perspektif uses and gratification , dapat dilihat bahwa khalayak mengonsumsi media massa karena media massa memenuhi kebutuhan individual dan sosialnya kebutuhan yang dipuaskan media massa tersebut.[6]
            Terdapat berbagai bentuk- bentuk media massa diantaranya adalah surat kabar, surat kabar merupakan media massa paling tua. Adanya surat kabar berawal sejak ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg. Surat kabar sendiri memiliki beberapa nama lain yang terkenal di dunia. Krantberasal dari bahasa Belanda, courant dari bahasa Perancis sedangkan di indonesia sendiri surat kabar adalah Koran, di inggris surat kabar adalah Newspaper. Pemilik surat kabar, atau sang penanggug jawab adalah sang penerbit. Orang yang bertanggung jawab terhadap isi surat kabar disebut editor. Koran atau surat kabar ada yang terbit harian dan ada juga yang terbit mingguan.
            Majalah hampir sama dengan surat kabar, sama-sama menggunakan mesin pencetak, tinta dan kertas tentunya namun perbedaaannya majalah dengan surat kabar adalah majalah diterbitkan setiap minggu, setiap bulan atau triwulan sekali dengan publikasi yang menampilkan kedalaman subjek, di dalamnya terdapat muatan berbagai artikel, berita, cerita, dongeng, mitos, legenda, informasi dan pendidikan serta untuk umum. Majalah sendiri di rancang sedemikian rupa dan khusus memiliki wajah atau bersampul serta memiliki jumlah halaman tertentu.Bentuknya sendiri memiliki format tabloid atau format konvensional sebagaimana format majalah pada umumnya.
            Radio juga merupakan bentuk dari media massa. Alat penyiaran radio diciptakan oleh seorang ahli mesin itali bernama Guglielmo Marconi pada tahun 1896 dengan gelombang elektromagnetik.Radio merupakan media auditif.Radio adalah suara.Radio sendiri sangat di gemari oleh masyarakat.Radio mengeluarkan suara dan secara psikologis suara adalah sensasi yang terpisahkan dalam kemasan auditif.
            Televisi hingga saat ini masih dan sangat digemari oleh seluruh masyarakat dunia. Meski kini sudah terdapat media baru yang bisa dikatakan media ini mampu menyaingi semua bentuk media massa televisi tetap digemari dan tidak pernah kehilangan penontonnya. Bahkan kini bentuk serta macam televisi semakin canggih dan beragam, dengan adanya bermacam dan kecanggihannya kini televisi membuktikan bahwa ia tak terkalahan dan tak tersaingi.
            Film juga merupakan sebuah bentuk dari media massa. Mengapa demikian karena sebuah film memiliki pesan yang ingin di sampaikan kepada penontonnya. Bagaimana cara agar penontonnya ini mendapatkan pesan dalam film tersebut adalah dengan cara menonton film tersebut. Ada beberapa film yang terbuat berdasarkan pengalaman nyata ada juga berdasarkan cerita fiksi belaka.
            Media baru atau new media atau yang dikenal dengan nama internet ini sangat di gemari dan gencar di bicarakan oleh banyak kalangan mulai dari yang mudia hingga yang sudah berusia semua menggunakan internet. Internet sendiri memiliki jangkauan yang sangat amat luas di dunia dan media baru ini juga memberikan andil yang sangat besar terhadap perubahan struktur sosial masyarakat dunia serta pada sistem komunikasi massa. Internet sendiri hadir karena perkembangan teknologi.Adapun berbagai aspek yang mendasari perkembangan media baru ini adalah digitalisasi dan konvergensi. Media baru ini juga telah mengubah komunikasi persona, kelompok maupun komunikasi massa, hal ini melampaui fungsi dan bentuk media massa televise dan radio.
Setelah dipaparkan diatas dapat disimpulkan yang namanya media massa merupakan sarana atau alat penyiaran dan informasi yang bisa melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara luas. Media massa sendiri berasal dari barat. Terlepas dari semua definisi tentang media massa, nyatanya media massa memiliki dampak yang begitu besar karena media massa merupakan alat atau sarana dalam komunikasi massa yang ditunjukkan pada khalayak.  Salah satu media massa adalah media massa elektronik yaitu televisi dan radio. Di sini peneliti lebih fokus pada media massa elektronik televisi.



[1]Ibid,  Hlm. 13.
[2]Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), Hlm. 26
[3]Ibid, Hlm. 27.
[4] Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012) , Hlm. 14.
[5] Dr. Yosal Iriantara, Literasi Media Apa, Mengapa, Bagaimana, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), Hlm. 29
[6] Ibid, Hlm 30-31

Komentar