2.1.1
Model
Analisis Framing William A. Gamson
Elemen
penting untuk memahami dan mengerti pendapat umum yang berkembang atas peristiwa
adalah wacana media. Saluran individu mengkonstruksi makna, pendapat umum
adalah bagian dari proses melalui mana wartawan membangun dan mengkonstruksi
realitas yang akandisajikannya. [1]
Frame dianggap sebagai cara bercerita
atau gugusan ide-ide yang tersusun sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi
makna dari peristiwa yang berkaitan dengan suatu wancana.[2]
Tabel 2.4
Perangkat framing yang dikemukakan
oleh William A.Gamson
Framing Devices
(Perangkat
Framing)
|
Reasoning Devices
(Perangkat
Penalaran)
|
Methapors
Perumpamaan atau pengandaian
|
Roots
Analisis kausal atau sebab akibat
|
Catchpharases
Frase yang menarik, kontras, menonjol dalam suatu
wacana. Ini umumnya berupa jargon atau slogan.
|
Appeals to principle
Premis dasar, klaim-klaim moral.
|
Exemplaar
Mengaitkan bingkai dengan contoh, uraian (bisa
teori, perbandingan) yang memperjelas bingkai.
|
Consequences
Efek atau konsekuensi yang didapat dari bingkai.
|
Depiction
Penggambaran atau pelukisan suatu isu yang bersifat
konotatif. Depiction ini umumnya
berupa kosakata, leksikon untuk melabeli sesuatu
|
|
Visual Images
Gambar, grafik, citra yang mendukung bingkai secara
keseluruhan. Bisa berupa foto, kartun ataupun grafik untuk menekankan dan
mendukung pesan yang ingin disampaikan
|
|
Sumber
Eriyanto, Analisis Framing Konnstruksi,
Ideologi, dan Politik Media,(Yogyakarta: LKiS Group, 2012), Hlm. 165
Gamson titik
perhatiannya pada studi mengenai gerakan sosial (social movement), Menurut Gamson dalam gerakan sosial membutuhkan
tiga frame atau bingkai, yaitu :
1)
Aggregate
frame: proses pendefinisian isu sebagai masalah sosial.
Bagaimana individu yang mendengar frame atas
peristiwa tersebut sadar bahwa isu tersebut adalah masalah bersama yang
berpengaruh bagi setiap individu.
2)
Consensus
frame, proses pendefinisian yang berkaitan dengan masalah
sosial hanya dapat diselesaikan dengan tindakan kolektif. Frame konsensus ini mengkonstruksi perasaan dan identifikasi dari
individu untuk bertindak secara kolektif.
3)
Collective
action frame, proses pendefinisian yang berkaitan dengan kenapa
dibutuhkan tindakan kolektif, dan tindakan kolektik apa yang harus dilakukan. Frame ini mengikat perasaan kolektif
khalayak agar bisa terlibat secara bersama-sama dalam protes/gerakan sosial.[3]
Komentar
Posting Komentar