Komunikasi Politik
Komunikasi
politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor atau
berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah.Komunikasi
politik merupakan proses penyampaian pesan- pesan yang terjadi pada saat enam
fungsi lainnya itu dijalankan yaitu sosialisasi dan rekrutmen politik,
artikulasi kepentingan, agregasi kepentingan, membuat peraturan, aplikasi
peraturan dan ajudikasi peraturan.[1]
Konsep
dasar teori yang lahir dari eropa ini mengemukakan bahwa di dalam kelompok
penguasa, selain ada elit pilitik yang berkuasa juga ada elit tandingan, yang
mampu meraih kekuasan melalui massa jika elit yang berkuasa kehilangan
kemampuannya untuk memerintah. Dalam hal ini massa memegang sejenis kontrol
jarak jauh atas elit yang berkuasa, tetapi karena mereka tak begitu acuh dengan
permainan kekuasaan, maka tak bisa diharapkan mereka akan menggunakan
pengaruhnya.[2]
Berdasarkan
definisi di atas komunikasi politik merupakan sebuah bentuk dalam komunikasi
perpolitikan. Komunikasi politik adalah
proses penyampaian pesan, dimana pesannya itu berisikan tentang perpolitikan
yang di sampaikan komunikator, dimana komunikatornya sendiri merupakan seorang
elit politik atau seorang anggota politik kepada komunikannya yang mana
komunikannya sendiri merupakan anggota politik atau orang elit politik melalui
media yang digunakannya.Komunikasi politik sendiri bukanlah sebuah hal yang
baru melainkan sejak dahulu komunikasi politik sudah terjadi. Contohnya pada
saat pemerintahaan khalifah muslim yaitu nabi Muhammad, beliau pun seringkali
melakukan komunikasi politik dengan sahabat serta dengan para menterinya untuk
sekedar membicarakan pajak dan lain-lainnya. Komunikasi politik sendiri juga
jauh dari itu sudah terjadi pada jaman jahiliah.
Komentar
Posting Komentar